Keamanan di bidang informasi sangat penting karena informasi yang dikirimkan ke seseorang bisa jadi informasi rahasia. Sedangkan standar keamanan yang diberikan operator tidak menjamin keamanan komunikasi seseorang.
 
Agung menjelaskan PT ICK menerapka metode enkripsi pada seluruh layananannya. Metode ini akan mengacak dan menyusun ulang data sehingga hanya orang yang berhak atas informasi tersebut yang dapat memperoleh informasi di dalamnya.
 
Teknologi yang kami kembangkan memakai sistem enkripsi berstandar militer AES 256-bit yang telah dimodifikasi. “Jika ada orang yang ingin meng-crack atau menyadap dengan komputer paling canggih sekarang kira-kira butuh waktu 200 tahun,” jelas Agung.
 
Agung mengungkapkan PT ICK memproduksi beberapa perangkat keras seperti telepon PSTN anti sadap, radio HT (Handy Talkie) anti sadap, pengacak sinyal atau jammer, secure VPN, direction finder dan beberapa alat lainnya.
 
Adapun aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan meliputi SMS, Chat, dan Voice anti sadap. Aplikasi tersebut ditanam di ponsel pengguna.
 
Salah satu perangkat keras yang dijual adalah jammer (pengacak sinyal). Alat tersebut berfungsi meningkatkan standar keamanan dari aksi-aksi kejahatan yang memanfaatkan sinyal frekuensi seperti bom, penyadapan, maupun pencurian data.
 
“Radius jamming sekitar 150 meter. Jammer bisa melakukan pengacakan sinyal terhadap GSM, CDMA, 2G/3G dan Wi-Fi,” ujar Agung.
 
Selain alat anti sadap, PT ICK juga memproduksi alat pelacak ICK bernama ICK-TrackIT 2G, 3G dan CDMA. Fitur alat ini terdiri dari penangkap IMSI atau IMEI dari ponsel, pelacakan lokasi, pengeblokan secara selektif, dan analisis database, jelas Agung.
 
“Namun, tidak semua produk di ICK dapat dibeli oleh masyarakat umum. Hanya dapat dibeli oleh instansi pemerintah dan militer. Beberapa produk anti sadap yang bisa dimanfaatkan umum yaitu software SMS Guard, Voice Guard, Chat Guard dan telepon PSTN anti sadap,” terangnya.