BANGKOK — Salah satu teknologi terbaru dari Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) yang dipamerkan di gelaran Defence and Security Bangkok, 2-5 November 2015, adalah chip modular bernama Radio Guard atau radio komunikasi antisadap yang bisa digunakan di handie talkie (HT).

Research and Production Director ICK, Sujoko, mengatakan teknologi terbaru antisadap digunakan untuk perangkat radio atau HT. “Teknologi terbaru antisadap ini digunakan untuk perangkat komunikasi radio atau HT,” ujar Sujoko, seperti dilansir Liputan6.com, Senin (2/11/2015).

Menurutnya, dengan menggunakan teknologi terbaru chip modular maka percakapan yang dilakukan dengan HT tidak akan dapat dibajak oleh pihak lain kendati berada di frekuensi yang sama.

“Dengan mengaktifkan fitur secure, nantinya pihak yang ingin mencuri dengar komunikasi pihak lain maka hanya akan mendengar noise sehingga tidak bisa mendengarkan utuh komunikasi yang terjadi,” tambah Sujoko.

Kendati saat ini masih dalam tahap purwarupa, namun Sujoko berharap nantinya chip modular tersebut dapat diproduksi secara massal.

“Saat persiapan sudah siap dan dapat diproduksi secara massal, maka tidak menutup kemungkinan proses produksinya dilakukan di Indonesia karena untuk sekarang proses perakitan masih dilakukan di Inggris,” ungkap Soejoko.

“Chip modular ini diharapkan dapat digunakan untuk komunikasi yang dilakukan aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian,” tutup Sujoko.

Sebagamaiman diberitakan Solopos.com sebelumnya, teknologi terbaru antisadap yang digunakan Indoguardika adalah dengan membagi memecah aliran data menjadi 2-4 jalur, sehingga pencuri data akan sulit mengetahui isi data tersebut.

“Dengan sistem antisadap enkripsi, meski pencuri berhasil memperoleh satu bagian data yang diinginkan, ia tidak bisa membukanya. Hal itu enkripsi baru bisa dilakukan ketika seluruh data sudah terkumpul,” jelas Research and Production Director ICK, Sujoko.

Agung juga menambahkan lewat teknologi terbaru yang dikembangkan, PT ICK ingin mendukung Indonesia agar lebih berdikari. Salah satunya dalam hal IT Security. Terlebih menurutnya, layanan serupa dari luar negeri juga tidak menjamin 100% keamanannya.

Di sisi lain, keberhasilan ICK dalam mengembangkan teknologi terbaru antisadap enkripsi berhasil menarik perhatian banyak pihak, tak terkecuali pemerintah. Lewat Kementerian Pertahanan, ICK diikutsertakan dalam gelaran Defence and Security Bangkok 2015 bersama dengan 11 industri pertahanan nasional lainnya.

Sumber: Solopos.com