Sejumlah teknologi pendukung kemaritiman dipamerkan di Hotel Inaya Putri Nusa Dua Bali, Kamis-Jumat (24-25/8/2017). Beberapa produsen dalam negeri ikut andil dalam pameran yang digelar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) itu. Mulai dari produsen kapal, rompi anti peluru hingga radio antisadap.

Direktur Teknologi Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Dahniar Wisnu Paramita mengungkapkan salah satu teknologi pendukung keamanan maritim adalah Radio Guard. Menurutnya radio enkripsi ini sangat cocok digunakan untuk berkomunikasi saat di laut.

"Untuk saat ini kasus yang sering terjadi adalah pencurian ikan di laut. Kadang petugas kita kewalahan mengejar pencuri karena mungkin mereka telah mengetahui komunikasi yang dilakukan petugas kita," kata Dahniar di lokasi pameran.

Hal itu bisa jadi, lanjutnya, karena pencuri ikan menggunakan perangkat yang dapat mendengarkan komunikasi di frekuensi yang sama. Untuk itu modul radio antisadap ini sudah seharusnya diterapkan oleh petugas keamanan kita, katanya.

"Kita bisa buatkan modulnya untuk alat yang sudah ada. Kita tidak perlu mengganti total seluruh handy talky (HT), tapi kita bisa melakukan upgrade terhadap HT yang ada. Meskipun dengan merek yang berbeda-beda," tandas Dahniar.

Dahniar menambahkan radio guard juga dilengkapi dengan fitur over the air rekeying (OTAR). Fitur ini berfungsi untuk melakukan pergantian kunci tanpa perlu mengumpulkan semua perangkat pada satu tempat. Jadi kita bisa bikin janjian pada waktu yang telah ditentukan, kemudian barulah kita melakukan proses pergantian kunci," kata Dahniar.

Fungsi OTAR ini menjadi sangat penting saat pengguna kehilangan HT atau dicuri. Ketika kondisi ini terjadi, bagi pengguna yang kehilangan HT dapat menyebutkan nomor serinya sebelum dilakukan pertukaran kunci ulang, kata Dahniar.

"Kita bisa pilih nomor seri mana saja yang akan kita ganti kuncinya. Dan kita hanya bisa melakukan pergantian kunci saat HT tersebut hidup," pungkas Dahniar.

Selain radio guard, ICK juga memamerkan produk antisadap lainnya seperti aplikasi SMS, telpon, pesan instan, VPN, surat elektronik dan tanda tangan digital antisadap. Selain produk antisadap ICK juga memamerkan produk intelijen seperti video pengintai dan diseminasi informasi massa.

Perlu diketahui pameran teknologi pendukung kemaritiman ini merupakan bagian dari acara simposium keamanan maritim bersekala internasional yang mendatangkan pimpinan angkatan laut dari berbagai negara.

Simposium bernama International Maritime Security Symposium (IMSS) ini dihadiri 43 negara yang tergabung dalam keanggotaan Indian Ocean Naval Symposium (IONS) dan Western Pacific Naval Symposium (WPNS).