Perusahaan Pengembang Teknologi AntiSadap Pertama di Indonesia
Mahasiswa Indonesia Potensial Kembangkan Teknologi Antisadap

Mahasiswa Indonesia dinilai sangat potensial untuk mengembangkan teknologi antisadap. Bahkan, inovasi yang dihasilkan memiliki keunggulan lebih dari negara lain. 

Para mahasiswa lulusan kampus ternama ini pun langsung direkrut untuk menjadi programmer . Hingga akhirnya para mahasiswa inilah yang menciptakan teknologi-teknologi anti sadap pertama di Indonesia yang kini banyak dipakai di instansi militer, intelijen, dan penegak hukum di Indonesia. ”Data adalah aset, namun ketika kini semua berbentuk digital maka data dengan mudah dapat di-hack . 

Mahasiswa yang kami rekrut inilah yang menunjukkan teknologi enkripsi yang bisa melindungi data juga bisa dihasilkan generasi muda Indonesia,” kata Presiden Director PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung Setya Bakti di pameran Indo Defence 2016 di Jakarta kemarin. Agung menjelaskan, lulusan dari kampus ternama seperti dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung hingga Universitas Diponegoro direkrut setiap tahunnya. 

Para mahasiswa ini, katanya, menunjukkan bahwa orang Indonesia pun jago dalam hal teknologi antisadap. Sayangnya hingga kini, kata dia, tidak banyak pihak yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan ilmunya. Padahal para pemrogramnya sendiri unggul dalam hal kustomisasi daripada alat keamanan buatan negara lain. 

Dia menjelaskan, hingga saat ini sudah ada sembilan produk yang dihasilkan. Dua yang terbaru adalah Email Guard dan IndoSign untuk mengantisipasi dan menangkal kejahatan pengambilan data penting perseorangan, kelompok hingga negara. ”Email Guard adalah layanan secure e-mail yang menerapkan metode pengacakan data pada saat proses pengiriman e-mail , sehingga informasi yang dikirimkan melalui layanan ini terjaga kerahasiaannya. 

Adapun IndoSign merupakan platform untuk mendistribusikan dokumen digital secara aman. Pengguna hanya memerlukan peramban modern untuk membuka dan menandatangani dokumen,” jelasnya. Dia mengungkapkan, saat ini belum ada sekolah atau jurusan tentang enkripsi di Indonesia. 

Akan tetapi, katanya, mahasiswa yang kebanyakan dari ilmu komputer ini pun mengembangkan ilmu tentang enkripsi dengan autodidak. Di samping itu, pihaknya juga memberikan pelatihan tentang teknologi pengacakan data ke Swiss, Inggris dan Amerika Serikat. Pakar pendidikan abad ke- 21 Indra Charismiadji mengakui bahwa minat mahasiswa mempelajari teknologi enkripsi sangat tinggi. 

Masalahnya adalah sistem pendidikan di Indonesia saat ini belum mampu menjawab tantangan masa depan yang penuh persaingan dan semakin kompleks. ”Computational thinking dengan belajar coding atau komputer sains perlu dijadikan referensi penerapan teknologi pendidikan keterampilan abad ke-21,” katanya. 

Dia mengungkapkan, otonomi daerah sudah diberikan selayaknya pemerintah daerah mengoptimalkan usahanya dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Menurut pemetaan Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan pelajar Indonesia yang diukur dalam bidang sains, matematika, dan membaca berada di posisi 64 dari 65 negara. 

 

Sumber: Koran Sindo

SHARE :
Situs Produk
SMS Guard
Unduhan
Company Profile
@2016 PT. Indoguardika Cipta Kreasi
Alamanda Tower Lantai 21, Jl. TB Simatupang Kav. 23-24 Jakarta Selatan Phone: +6221 29660425 email : info@indoguard.co.id